Juara 1 Dalam Membohongi Diri Sendiri

Berderu
2 min readDec 11, 2022

--

Bintang 22 |

Ku pikir keterbatasan kita adalah hanyalah jarak dalam suatu satuan numerik. Ternyata dalam dinding dan sekat yang semakin lebar dan meninggi ini, keterbatasan kita lebih jauh dari sebatas jarak Jakarta-Boston yang membentangkan garis khayal 16.000 km itu.

Berulang kali ku simpulkan, implisit cerita jarak 16.000 km ini adalah wujud penyerahan diri kepada Allah. Pernah suatu kali di tahun 2022 ini, ku pamerkan pada Allah bahwa aku benar-benar berserah diri kepada-Nya atas cerita kita, dalam sepertiga malam yang ku tuntaskan selama 40 hari tanpa jeda. Mungkin cerita ini tidak lagi cerita sepertiga malam diam-diamku karena sudah ku tuliskan momen itu disini.

Tepat di hari ke-40, ku lepaskan semua hal yang pernah ingin ku paksakan kepada Allah. Dengan artian; hari ke-1 hingga hari ke-39 tanpa putus ku doakan agar kita bisa memenuhi arti ‘sekufu’ yang Allah maksud.

Namun kini tidak lagi cerita bagaimana memintamu kepada Allah, tapi cerita kepasrahan diri;

“…Dan jika pada akhirnya tidak jodohku, hilangkanlah rasa ini dengan cara yang baik semata-mata sebagai wadah wujud cintaku pada-Mu.”

Aku memang terlalu membohongi diri sendiri bahwa aku bisa melewati hal yang sepele -bagimu- ini. Aku merasa bisa berjalan sendirian. Namun lagi-lagi rasa yang masih membekas dalam lara masih saja mengganggu.

Seolah seperti ada pemberontakan dalam diri bahwa ini belum akhir cerita; masih ada waktu; masih bisa diusahakan.

Namun pada akhirnya mungkin saja ini hanyalah sebuah cerita yang pernah hampir sempurna.

--

--